Kewarganegaraan yang Berbasis Nilai: Melawan Radikalisme di Negeri Kita | Aura Eka Parisya

Mahasiswi S1 Farmasi (Tingkat 1) Institut Kesehatan Mitra Bunda

banner 468x60

ACADEMICS.web.id – Perkembangan situasi politik dalam global dan nasional selama 2 dekade atau 20 tahun belakangan ini sedikit mengalami peristiwa konflik antar negara, antar ras dan suku bangsa. Menurut kamu mengapa masyarakat perlu menghindari adanya radikalisme?. Dan mengapa generasi muda seperti kita sangat mudah dijadikan sasaran empuk untuk dijadikan target penyebaran radikalisme?.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik; paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; sikap ekstrem dalam aliran politik.

banner 336x280

Menurut ahli (Ariwidodo, 2017) Radikalisme adalah suatu paham yang dibuat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pembaharuan tatanan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara kekerasan.

Singkatnya, radikalisme merupakan pemahaman, pemikiran atau aliran yang sangat berbeda dari norma atau nilai yang berlaku umum di masyarakat dengan cara kekerasan atau dengan sikap ekstrim yang bisa berdasar pada antar agama, ras dan suku, gender dan juga aliran politik. Radikalisme ini dapat terjadi jika dalam pemahaman atau pemikiran terdapat paksaan dari satu pihak ke pihak lain, dan jika adanya situasi ini maka bisa menjadi intoleransi. Perilaku radikalisme terdapat dalam Undang Undang No 5 Tahun 2018 tentang Tindak Pidana Terorisme. Itu alasannya mengapa masyarakat perlu menghindari adanya sikap radikalisme, karena dapat membawa pengaruh buruk pada negeri kita.

Dengan adanya generasi muda, generasi muda sekarang merupakan sasaran suatu kelompok atau individu untuk dijadikan generasi yang mempunyai adanya sikap radikalisme. Hal itu terjadi dikarenakan generasi muda masih dalam proses mencari jati diri. Melalui akses digital yang canggih seperti sekarang membuat generasi muda dapat terpengaruh buruk dalam radikalisme. Biasanya anak muda yang terpapar radikalisme itu adalah mereka yang baru mendalami suatu pemikiran tertentu dengan pemahaman yang belum sepenuhnya mereka tahu. Radikalisme dapat dilakukan dalam jenis perilaku seperti berikut :

  1. Rasisme

Rasisme  ini  merupakan  pendiskriminasian  suatu  kelompok  atau  individu  kepada kelompok atau individu lainnya.

  1. Xenophobia

Xenophobia ditunjukkan dengan ketidaksukaan atau permusuhan terhadap apapun yang berkaitan dengan “asing” dalam suatu kelompok bangsa atau negara sendiri.

  1. Sexisme

Dan yang terakhir ditujukan kepada sexisme yaitu pendiskriminasian terhadap suatu gender dari gender lain ataupun terkadang bisa dari sesama gender itu sendiri.

Radikalisme ini dapat berpengaruh buruk dengan menimbulkan penyebab ketidakpercayaan, ketidaknyamanan, keributan bahkan kekerasan pada pihak yang berkaitan. Biasanya radikalisme ini mempunyai ciri-ciri seperti membenarkan pendapat yang ia miliki tanpa memandang pendapat lain dan menyesatkan kelompok lain jika kelompok tersebut tidak sependapat terhadap dirinya, Mudah berburuk sangka kepada orang lain di luar golongannya yang tidak sepaham.

Bagaimana cara kita melawan adanya radikalisme?

Radikalisme dapat dilawan dengan cara mengatasi adanya radikalisme. Sebagai generasi muda yang akan memimpin bangsa kedepannya, radikalisme dapat kita hindari sejauh mungkin. Berikut merupakan cara kita mengatasi adanya radikalisme :

  1. Mengevaluasi diri sendiri dengan cara pandang, asumsi, pemikiran yang berkaitan dengan agama, gender, aliran politik, ras dan suku.
  2. Membangun kesadaran pada diri sendiri betapa buruk jika adanya radikalisme dan efeknya kepada masyarakat.
  3. Selalu menanamkan sikap menghargai dan menghormati perbedaan baik itu antar agama, suku dan ras, gender dan aliran politik dalam setiap aktivitas itu sendiri.
  4. Menghormati dan menghargai aspirasi di kalangan masyarakat.
  5. Menjauhi sikap adanya pendiskriminasian terhadap suatu kelompok atau individu.

Mengingat beragamnya budaya dan suku bangsa serta kearifan lokal kita, pencegahan radikalisme dapat disesuaikan dengan mengacu pada konsep anti radikalisme dan kearifan lokal masing-masing daerah. Dan mengingat keberagaman budaya, jika ada sikap radikal dalam lingkungan masyarakat dapat memungkinkan kita mengalami perpecahan bangsa karena tidak adanya rasa menghargai, menghormati, sikap toleransi, adanya sikap egoisme pada diri suatu individu atau kelompok itu sendiri.@

Penulis:

AURA EKA PARISYA:
Mahasiswi S1 Farmasi (Tingkat 1) Institut Kesehatan Mitra Bunda
banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *